Engkau adalah retakan paling indah di tembok rumahku.

Sesuatu yang begitu mudah kuingat. 

Di hati. 

Di diri sendiri.  

Sebuah ventilasi yang tak berpeluh debu. 

Kaca-kaca berpenuh rindu. 


Aku sendu yang menikmati air putih hangat di ruang tamu. 

Dan kasih ialah rayap-rayap yang menggerogoti kayu; tidak pernah mau beranjak. 

Ia tenang. 

Lengang memasuki tiap tiap mikroinchi rongga semu. 

Mengendap, mencuri perlahan inti-inti sel itu.


Aku ialah semut-semut yang menggerogoti rongga hatimu.