"Tempat terbaik mana lagi untuk menyulut

perang, selain di konferensi perdamaian?" ujar

pria itu, sembari menatap tajam gedung di

tengah kota. Gedung itu rencananya menjadi

tempat konferensi perdamaian negara-negara

dunia. Semua pemimpin akan hadir. Di

tangannya terdapat tombol penghancur.

Sengaja ia telah

menempatkan bom di satu titik di kota tersebut.

"Mau kau pencet kapan?" ujar pembantunya.

"Sekarang," sahut pria itu.


Setelah pria itu memencet tombol, pria itu

hancur berkeping-keping.