Dirimu selalu bersembunyi

di balik jendela terakhir sebelum halaman

belakang rumah. Menunggu bintang-bintang

itu jatuh ke pekarangan.


Seperti takdir yang enggan kau temui sendiri.


Dirimu ingin tidur, menghadap cahaya.

Sinar-sinar itu ingin kau gunakan. Sendiri.


Kau tidak sadar, puisi ini

juga butuh sinar. Untuk terus tumbuh


Menjaga benakmu.