Pagi, waktu di mana
bintang telah ditelan cakrawala
Sepasang pohon yang merindukan
cahaya. Hangat, rata.
Angin menggerakkan
kincir, berakhir selimut membalut pikir
Masih ada malam untuk
melanjutkan mimpi-mimpi terakhir
Sudah berapa manusia
yang terjebak dalam sinestesia ?
Mendaki pada ujung
pertanyaan yang tak mampu diterjemahkan indera perasa
Telah lama tak kulihat taman, semakin lama semakin
berserakan
Ilalang-ilalang,
benalu, hingga pohon-pohon imaji yang tegak
Saksi elegi : walau berjuta tetap tak dapat mendera
Langkahku telah sampai di ujung garis pantai
Sudut sepi dimana
arah-arah kini tak lagi nampak berpadu
Namun, langkahku tak goyang
Penerimaan adalah jalan..
Nasib para pelintas :
ujung jalan tak berkesudahan
diamembisu.com
Hai! Saya Akbar Hari Moe. Penyuka dunia kepenulisan dan seni sastra. diamembisu.com merupakan self project sejak tahun 2011 hingga sekarang. diamembisu.com percaya, semua orang perlu didengar dan dimengerti. Dan lewat puisi, hal tersebut bisa dipenuhi
0 komentar:
Post a Comment