Ingin dan angan; dua kebun di

dunia yang

cukup berbeda. Aku

terjerembab di keinginan. Dan kau,

membuat sebuah

gubuk warna warni

di anganku.


Setiap aku ingin berkelana menuju

anganmu, semakin jauh berjalan, aku

tersadar; aku tak pernah pergi ke

mana-mana.

Anganmu ialah lautan.

Inginku, ialah mata kail yang ditinggal

pelaut yang sudah renta.