Kering dan tua
tak elok lagi seperti masa muda
dimana kulitnya rapuh dan mengelupas , keluar
padahal dahulu ia kokoh menjulang cakrawala atas
aku masih ingat , dimasa ia masih tegak
seonggok ayunan adalah perhiasannya
ia teduh bagiku , kau , kita
aku tak pernah lupa kata katanya ,
bahwa dia adalah simbah bagi ibuku
bahwa dia adalah simbok bagi kamu
bahwa dia adalah bapakku
dan dia adalah aku bagi anakku
kini aku tak dapat mendengarkan wejangannya lagi
si tua itu telah mati
hanya jasadnya yang masih kokoh berdiri padahal jiwanya
telah mati
dan mulai aku menanam lagi
menunggu dia akan kembali , menjulang lagi
diamembisu.com
Hai! Saya Akbar Hari Moe. Penyuka dunia kepenulisan dan seni sastra. diamembisu.com merupakan self project sejak tahun 2011 hingga sekarang. diamembisu.com percaya, semua orang perlu didengar dan dimengerti. Dan lewat puisi, hal tersebut bisa dipenuhi
0 komentar:
Post a Comment