Di Hutan Wajahmu
Suhu badanmu, membuat puisi
betah berlama-lama dalam
kehangatan.
Di sisa-sisa
rambut yang tanggal, di hutan
wajahmu,
hujan pagi
datang menyambut
mata.
Aku tidak ingin kedinginan
di dalam kata-kata. Karena
kau tahu,
merdeka ialah
tak perlu terpenjara tafsir.
Namun beragam tanya lahir
memenuhi cawan di dadamu.
diamembisu.com
Hai! Saya Akbar Hari Moe. Penyuka dunia kepenulisan dan seni sastra. diamembisu.com merupakan self project sejak tahun 2011 hingga sekarang. diamembisu.com percaya, semua orang perlu didengar dan dimengerti. Dan lewat puisi, hal tersebut bisa dipenuhi
0 komentar:
Post a Comment