Ruangan yang kau huni, kini

berubah menjadi

buih. Matamu menjelma bola-bola

air yang dikejar kucing, serta angin.


Separuh tubuhmu mulai menabur ingin,

seperti catatan yang ibumu berikan

saat kau berbelanja di pagi hati. Saat

kau buka, kertas itu ternyata kosong. Tetapi

kau memutuskan untuk mengingatnya.


Matahari sudah tinggi. Kini

saatnya kau duduk menghangatkan diri. Dari

angin kemarin, waktu kau ingin terjatuh

dan tidak

mengumpulkan kepingan-kepingan

dirimu.