Dirimu selalu bersembunyi
di balik jendela terakhir sebelum halaman
belakang rumah. Menunggu bintang-bintang
itu jatuh ke pekarangan.
Seperti takdir yang enggan kau temui sendiri.
Dirimu ingin tidur, menghadap cahaya.
Sinar-sinar itu ingin kau gunakan. Sendiri.
Kau tidak sadar, puisi ini
juga butuh sinar. Untuk terus tumbuh
Menjaga benakmu.
0 Comments
Post a Comment