Merchandise di Toko Itu
Sekarang hari Sabtu;
maka artinya aku harus membeli merchandise
di toko seberang jalan itu.
Entah mengapa, aku harus membeli sesuatu di toko
tersebut
Letaknya di ujung jalan pecinan
Di depannya remang-remang lampu kota
Konon penjualnya begitu mulia;
Ia – perempuan separuh baya -- seringkali memberikan
merchandise berupa barang pecah-belah secara cuma-cuma
kepada mereka yang berlalu-lalang melewati tokonya
Jika engkau percaya, barang-barang itu akan membuatu
takjub
Karena, barang pecah-belah itu bukanlah sembarang
barang yang seringkali engkau temui di toko-toko lain di penjuru jalan
Mereka berkata, barang pecah-belah itu seringkali
mengeluarkan cahaya-cahaya kemerahan yang membelalakkan mata
Sebagian lagi berkata, barang pecah-belah yang
bersinar itu bisa membuatmu merapal masa lalu;
merawat ingatan-ingatan yang
ingin kita kenang
Hal itu membuat toko itu menjadi perbincangan
Aku kira, aku akan suka
Maka, aku memutuskan untuk membeli barang-barang di
toko itu.
“Masa lalu
apa yang ingin kamu rawat?” tanya ibu.
“Masa saat ibu masih hidup,” ujarku, membersihkan
nisan.
diamembisu.com
Hai! Saya Akbar Hari Moe. Penyuka dunia kepenulisan dan seni sastra. diamembisu.com merupakan self project sejak tahun 2011 hingga sekarang. diamembisu.com percaya, semua orang perlu didengar dan dimengerti. Dan lewat puisi, hal tersebut bisa dipenuhi
0 komentar:
Post a Comment