"Be happy. You never know how much

time is left," kata perempuan itu. Siang tadi.

Seperti awan yang mengabut

di jantung.

Di luar ruangan, televisi itu terus saja

mengutip

ceramah-ceramah yang tak masuk akal. Aku

menggumam. Kepadanya.

"Hari terbaik adalah saat kau menjadi dirimu.

Tanpa sekat, tanpa jeda."

Malam ini, aku yakin perempuan itu sedang

mencoba membelah angin. Karena seperti

sendawa, katamu, segala hal tak perlu datang

kembali.