Tak ada yang unik saat laki-laki itu

duduk sendiri di kafe di kota tersebut. Ada

lampu-lampu

yang remang dan pasangan multi

rupa yang menceritakan

kebohongan.


"Kebohongan itu dielu-elukan. Dipuja.

Dimahkotai," kopi yang kupesan

mendadak bicara.


Laki-laki itu kemudian melompat ke

mimpimu.