Sekarang hari Sabtu; 

maka artinya aku harus membeli merchandise di toko seberang jalan itu.


Entah mengapa, aku harus membeli sesuatu di toko tersebut


Letaknya di ujung jalan pecinan 


Di depannya remang-remang lampu kota


Konon penjualnya begitu mulia; 

Ia – perempuan separuh baya -- seringkali memberikan merchandise berupa barang pecah-belah secara cuma-cuma 

kepada mereka yang berlalu-lalang melewati tokonya


Jika engkau percaya, barang-barang itu akan membuatu takjub

Karena, barang pecah-belah itu bukanlah sembarang barang yang seringkali engkau temui di toko-toko lain di penjuru jalan

Mereka berkata, barang pecah-belah itu seringkali mengeluarkan cahaya-cahaya kemerahan yang membelalakkan mata


Sebagian lagi berkata, barang pecah-belah yang bersinar itu bisa membuatmu merapal masa lalu;
merawat ingatan-ingatan yang ingin kita kenang

Hal itu membuat toko itu menjadi perbincangan


Aku kira, aku akan suka


Maka, aku memutuskan untuk membeli barang-barang di toko itu.


 “Masa lalu apa yang ingin kamu rawat?” tanya ibu.

“Masa saat ibu masih hidup,” ujarku, membersihkan nisan.