Kemarin, kurasakan ada
yang janggal di matamu saat kau menikmati bau tanah sebelum turun hujan – hal
unik lainnya yang kutemui dari dirimu, ketika semua orang mencintai bau tanah
setelah turun hujan. Dalam bau tanah sebelum turun hujan itu, ada dingin yang
menarik. Tempat kau menggigil dengan begitu rahasia, seperti kemarin-kemarin di
masa di mana kita belum dipertemukan. Kita mengeja entah yang tak sama namun
begitu serupa. Segala beda, versi-versi yang jumlahnya tak terperi. Kita
menghamba ketidakragudansenduan yang tak kunjung kita dapatkan. Kemarin.
Kemarin, kurasakan ada
takjub di matamu saat kau menikmati bau tanah sebelum turun hujan. Ada gersang
yang begitu misteri, keinginan-keinginan yang menjelma warna-warna mendung di
langit yang kelabu -- sebagai tanda adamu. Kau selalu merasakan angin-angin itu
menjamah jiwamu. Merebah, rendah. Bau pekat yang entah itu menunggu basah. Di tetes pertama air hujan, ada nafas yang
senyap. Di tetes itu, kau jumput aku.
diamembisu.com
Hai! Saya Akbar Hari Moe. Penyuka dunia kepenulisan dan seni sastra. diamembisu.com merupakan self project sejak tahun 2011 hingga sekarang. diamembisu.com percaya, semua orang perlu didengar dan dimengerti. Dan lewat puisi, hal tersebut bisa dipenuhi
0 komentar:
Post a Comment