malam selalu membisikkan gelimang-gelimang indah
kini ia selipkan pada cahaya-cahaya lampu kota

menyelipkan gundah
nanti saatnya bayangan-bayangan itu rapi tertata


matamu sayu saat kau titipkan binarmu kepada cahaya redup bintang-bintang itu
ku tahu kau mati asa, saat kau partisikan kenangmu pada lintang di sana
 kau tahan egomu,
lalu kujumpai gagak yang kukila..

aku kira kau selalu punya jawaban


nanti malam takkan kututup pintu jendela, yang berlentera
barangkali kau ingin mengecup rembulan sembari titipkan rahasia

di luar itu, gelimang-gelimang masih setia