Engkau adalah retakan paling indah di tembok rumahku. 
Sesuatu yang begitu mudah kuingat. 
Di hati. 
Di diri sendiri.  
Sebuah ventilasi yang tak berpeluh debu. 
Kaca-kaca berpenuh rindu. 
Aku sendu yang menikmati air putih hangat di ruang tamu. 
Dan kasih ialah rayap-rayap yang menggerogoti kayu; tidak
pernah mau beranjak. 
Ia tenang. 
Lengang memasuki tiap tiap mikroinchi rongga semu. 
Mengendap, mencuri perlahan inti-inti sel itu.
Aku ialah semut-semut yang menggerogoti rongga hatimu.
0 Comments
Post a Comment