Kemarin puisi menyapamu, yang

sedang tergesa-gesa. Mencari waktu

yang tanggal, tinggal di

lemari pakaian orang-orang.


Kelak, saat kau sedang mengingat-ingat

dunia.


Jangan ingat aku.


Ingatlah

bahasa yang luput kau

mengerti

di rima puisi.


Karena kau tahu, jika cinta menyayat

puisi menjahitnya kembali.