Bola itu dilepar, ke dalam

hatimu.

Menjadi bara api, yang dikerumuni orang-orang

berjubah riang.


Sore yang ingin dan dingin itu, orang-orang

tak berani lagi melihat senja.

Mata

mereka membelalak ke arah bola yang

kepayahan

mencari alasan untuk sembunyi

di matamu.