Semenjak kita pergi, bayanganmu

menempel di benakku. Menjadi pena

menulis segala resah.


"Akan kuceritakan kepadamu cerita, tentang satu jam sebelum

matahari terbenam," katamu, memperlambat waktu.


Mataku terdiam.


"Orang-orang tenggelam dalam cerita-cerita yang datang

secara tiba-tiba."


"Seperti angin yang mengalir di sekirar?" timpalku.


"Di sela-sela," ia bergemuruh.

--


Di detik itu aku tahu, ia sedang merencanakan sesuatu.