Tak ada hil yang mustahal di bumi ini.

Termasuk

saat kau sadari pikiranmu telah

menjadi sebuah rumah yang nyaris tenggelam

dilalap banjir.


Kau pun sadar tak mampu berenang. Kenangan

menjadi kapal uap, sebentar pergi-sebentar

datang.

Mengepul memori-memori yang

ingin hilang sendiri.


Namun kau memilih untuk menghirup

kembali uap terakhir: kita.