Ia tak pernah ingin keluar dari stadion itu. Tak

sekalipun.

Sebagai satu-satunya pendukung sebuah

kesebelasan yang tak pernah sekalipun

memenangkan pertandingan di liga itu, dirinya

tak bergeming.

Baginya, menang

kalah adalah urusan nomor dua. Kebanggaan

menjadi fans sejati di atas segalanya. Ia

tahu itu.

Maka, sebagai sebuah penghargaan dan loyalitas

tertinggi kepada klub

pujaannya, ia tak ingin lagi keluar dari

stadion.

Tidak bisa tidak.


"Lalu, bagaimana akhirnya?" tanyaku.

"Ia terbangun dari mimpinya," ujar seseorang di

kepalamu.