Kursi sofamu berubah menjadi samudra,

membuatmu, aku, dan waktu-waktu 

terapung.

Jam dinding itu berpikir sekarang sudah 

pukul 10.

"Ayo berlari menuju semesta," katamu.



Gelombang itu menyusut, menjadi jalan

yang ingin kamu lalui, tapi aku

enggan.

"Kenapa?"

Aku memilih tempat duduk yang jauh dari keramaian.