1.
Tunggu dan jangan gegabah
Melaju mengayun kaki melangkah
Di kota usang, selalu ada seribu simpang
Mengantar kita dikerumunan jalang
Jangan hentikan dulu,
biar seribu kaki hentakan
Iringi musik lajuan
biar tak sepi berantakan
- untuk, orang tua
Aku pernah berharap engkau
menungguku di tengah hujan deras dini hari. Engkau yang benar-benar polos, yang
putih, yang tanpa pura-pura. Kita memang pelaku sejarah yang salah kaprah,
sehingga kini kita terjebak kepada warna kelam yang tak tentu arah.
*by : Bayu Saputra*
Jangan menghadap, bertolak lah
Pandangi kebun merah di belakang
Karena kau takkan menemukan apa apa di tumpukkan batu
disamping kita